Buku ini adalah refleksi Karen Armstrong tentang masa depan agama di tengah arus fundamentalisme dan ateisme modern. Ia menolak ekstremisme keagamaan dan kritik ateis radikal (seperti Richard Dawkins, Christopher Hitchens, Sam Harris), serta melihat paralel antara kedua ekstrem tersebut
inlislite.uin-suska.ac.id
+3
mizanstore.com
+3
mizan.com
+3
. Armstrong menawarkan sudut pandang optimis—agama masih bisa menjadi seni hidup yang damai, kreatif, dan penuh makna
mizanstore.com
+1
mizan.com
+1
.